Hello Sahabat Koloni – Sebelum dapat melakukan analisa secara teknikal, pertama kali yang harus Sahabat Koloni lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu grafik teknikal jenis apa yang akan Sahabat Koloni gunakan.
Pada umumnya ada 3 jenis grafik yang paling sering digunakan oleh seorang investor atau trader saham dalam melakukan analisa saham secara teknikal, yaitu Grafik Garis (Line Chart), Grafik Lilin (Candlestick Chart) dan Grafik Batang (Bar Chart).
Dari ketiga grafik yang ada, Grafik Candlestick lah yang paling populer, karena grafik ini dapat memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai pergerakan harga sebuah saham dibandingkan dengan kedua grafik lainnya.
Di artikel ini, kita akan membahas mengenai perbedaan yang ada pada ketiga grafik yang telah disebutkan diatas. Oleh karena itu, jika Sahabat Koloni sedang mempelajari tentang grafik, silahkan baca artikel ini hingga selesai.
Let’s get started,
Pengenalan Grafik Teknikal Saham
Sebelum memulai pembahasan tentang cara membaca grafik saham, mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai grafik saham yang menjadi komponen utama dari analisa teknikal dan bagaimana cara kerjanya.
Grafik saham adalah representasi visual dari pergerakan harga saham selama periode waktu tertentu. Grafik ini berisi informasi tentang harga pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah dalam suatu periode waktu tertentu.
Cara kerjanya sangat sederhana, setiap kali ada transaksi pembelian atau penjualan saham, maka harga saham akan berubah serta terekam pada grafik harga yang tersedia.
Pada dasarnya, semakin banyak orang yang melakukan transaksi pembelian atau penjualan pada sebuah perusahaan maka grafik naikan dan turunnya harganya pun akan terekam secara otomatis pada aplikasi trading yang kita gunakan.
Dari penggunaan grafik ini, kita akan dapat menentukan tren pergerakan harga saham yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
3 Jenis Grafik Teknikal Saham
Grafik Garis (Line Chart)
Grafik ini merupakan jenis grafik paling sederhana diantara ketiga jenis grafik yang ada. Grafik ini menampilkan pergerakan harga saham dalam bentuk garis lurus yang menghubungkan harga penutupan pada setiap periode waktu.
Jadi, grafik ini hanya menggambarkan fluktuasi harga dari sebuah saham hanya berdasarkan harga penutupan yang terjadi selama periode tertentu saja.
Untuk lebih jelasnya, Sahabat Koloni dapat melihat gambar Line Chart dari saham ADRO dibawah ini.
Sahabat Koloni dapat melihat dari gambar diatas, Grafik Garis (Line Chart) sangat sederhana, bukan?
Grafik Lilin (Candlestick Chart)
Grafik ini awalnya berasal dari Jepang dan kemudian dibawa oleh Steve Nison ke dunia internasional melalui sebuah buku berjudul ‘Japanese Candlestick Charting Techniques‘ pada tahun 1991. Dan sejak saat itu, Candlestick menjadi grafik standar untuk platform trading saham di dunia.
Candlestick Chart memiliki bentuk seperti batang lilin sehingga disebut grafik lilin atau Candlestick Chart. Tidak seperti Line Chart, grafik ini dapat memberikan informasi mengenai pergerakan harga sebuah saham yang lebih lengkap.
Seperti disebutkan diatas, grafik ini sangat populer di kalangan investor saham dan digunakan di hampir semua platform analisa teknikal saham.
Untuk lebih jelasnya, Sahabat Koloni dapat melihat gambar Candlestick Chart dari saham ADRO dibawah ini.
Di dalam Candlestik Chart ini, Sahabat Koloni dapat mengetahui harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low) dan penutupan (Close), atau yang sering disebut juga OLHC, pada sebuah saham yang sedang Sahabat Koloni analisa.
Cara membaca Candlestick Chart diatas :
- Harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, maka lilin akan berwarna merah.
- Harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, maka lilin akan berwarna biru.
- Sumbu atas pada Candlestick merupakah harga tertinggi dari pergerakan harga sebuah saham (upper shadow).
- Sumbu bawah pada Candlestick merupakan harga terendah dari pergerakan harga sebuah saham (lower shadow).
- Bagian batang lilin (Body) merupakan harga pembukaan dan penutupan dari pergerakan harga sebuah saham.
Informasi di Candlestick Chart cukup lengkap, bukan?
Grafik Batang (Bar Chart)
Grafik ini mirip dengan Grafik Lilin (Candlestick Chart), tapi berbeda bentuk. Sama dengan Candlestick Chart, grafik ini juga menyajikan informasi yang cukup lengkap.
Sahabat Koloni dapat mengetahui harga pembukaan (Open), tertinggi (High), Terendah (Low) dan penutupan (Close), atau sering disebut juga dengan OHLC, pada sebuah saham yang Sahabat Koloni sedang analisa.
Untuk lebih jelasnya, Sahabat Koloni dapat melihat gambar Bar Chart dari saham ADRO dibawah ini.
Bagi seorang investor atau trader saham yang belum terbiasa menggunakan grafik ini, tampilan Bar Chart dapat bisa sangat membingungkan.
Cara membaca Bar Chart diatas :
- Harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, maka batang akan berwarna merah.
- Harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, maka batang akan berwarna hijau.
- Ujung atas batang merupakan harga tertinggi dari pergerakan harga sebuah saham (High).
- Ujung bawah batang merupakan harga terendah dari pergerakan harga sebuah saham (Low).
- Garis kecil yang menoleh ke kiri merupakan harga pembukaan (Open), sedangkan garis kecil yang menoleh ke kanan merupakan harga penutupan (Close).
Informasi di Bar Chart sama dengan Candlestick Chart, tapi beda bentuknya, bukan?
Rentang Waktu Pada Grafik Saham
Setelah mengetahui jenis grafik teknikal saham yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah melihat rentang waktu yang terdapat pada grafik saham. Rentang waktu pada grafik saham dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan kita sebagai investor atau trader.
Rentang waktu yang paling umum digunakan dalam analisa teknikal antara lain:
- 1 Hari
- 1 Minggu
- 1 Bulan
- 3 Bulan
- 6 Bulan
- 1 Tahun
Untuk investor jangka panjang, rentang waktu satu tahun mungkin lebih cocok untuk digunakan karena memberikan gambaran tentang pergerakan harga saham dalam jangka panjang.
Namun, jika kita adalah trader yang ingin melakukan analisis teknikal untuk menentukan posisi buy atau sell, maka rentang waktu 1 minggu atau bahkan 1 hari akan lebih sesuai.
Pilih Grafik Teknikal Saham Yang Mana?
Kalo menurut Koloni Saham, tidak ada yang terbaik dan tidak ada yang dapat dengan tepat memprediksikan pergerakan harga sebuah saham. Ketiga grafik diatas sama baiknya dan sangat membantu jika Sahabat Koloni dapat menggunakannya dengan bijak.
Kesimpulan
Apakah dengan hanya grafik saja, kita dapat membuat keputusan membeli atau menjual sebuah saham?
Sebenarnya bisa sih, tapi pengambilan keputusan dengan menggunakan hanya grafik untuk membeli dan menjual saham, terasa kurang meyakinkan.
Sahabat Koloni perlu mengkombinasikannya dengan beberapa indikator teknikal lainnya untuk dapat membuat keputusan Sahabat Koloni dalam melakukan penjualan atau pembelian sebuah saham menjadi lebih meyakinkan.
Indikator apa saja yang diperlukan?
Sahabat Koloni dapat membacanya di artikel lainnya. Ada beberapa artikel yang akan Koloni Saham terbitkan mengenai indikator Teknikal sederhana untuk pemula. So.. Stay tune..
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sahabat Koloni yang membacanya.
Thanks & GBU..