Hello Sahabat Koloni,
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Jadi baca dulu yah artikel sebelumnya agar Sahabat Koloni bisa memahami proses awal “Main Saham”.
Baca : Perasaan Takut Dan Ragu Di Saat Mau Mulai “Main Saham” Dan Cara Mengatasinya
Setiap orang temasuk Sahabat Koloni maupun saya sendiri pasti menginginkan untung dan tidak seorangpun ingin rugi ketika bertransaksi di saham. Bukan?
Tapi kenyataan sering berbeda dengan apa yang kita inginkan. Mungkin yang perlu kita pahami terlebih dulu, bahwa untung dan rugi di saham merupakan bagian dari saham itu sendiri.
Begitu Sahabat Koloni melakukan transaksi awal di saham baik jual maupun beli, pastinya akan dihadapkan 2 kondisi : 1. Langsung untung. 2. Langsung Rugi.
Hati-hati..
Keuntungan / kerugian di awal “Main Saham”, bisa memicu penyebab tindakan blunder yang akan dilakukan oleh Sahabat Koloni selanjutnya. Apalagi kalo Sahabat Koloni baru mulai “Main Saham”.
Tindakan blunder tersebut bisa membuat keuntungan yang didapatkan oleh Sahabat Koloni berbalik menjadi kerugian dan yang sudah menderita kerugian, bisa bertambah rugi lebih besar lagi
What.. Koq bisa? Karena untung dan rugi di awal “Main Saham” bisa mempengaruhi mental dan psikologi Sahabat Koloni. Ini disebabkan mental dan psikologi Sahabat Koloni yang belumlah mantap dan otomatis akan berpengaruh pada tindakan yang akan dilakukan oleh Sahabat Koloni selanjutnya.
Ok.. Sekarang coba kita lihat dulu penyebab tindakan blunder yang paling sering terlihat ketika kita melakukan tansaksi di awal “Main Saham” beserta skenarionya.
Over Confidence
Ketika Sahabat Koloni bisa meraih keuntungan di awal “Main Saham”, biasanya Confidence Sahabat Koloni akan meningkat pesat. Jika Confidence itu menjadi berlebihan, akan sangat berbahaya, karena Sahabat Koloni tidak lagi memperhitungkan resiko.
Skenario Tindakan Blunder :
Ketika Sahabat Koloni bisa mendapatkan keuntungan beruntun, katakanlah 3 kali, bisa menyebabkan Confidence Sahabat Koloni meningkat.
Dan ketika melakukan transaksi ke 4 saat Sahabat Koloni membeli saham lagi, ternyata harga sahamnya tidak sesuai dengan harapan dan malah turun terus.
Bisa jadi Sahabat Koloni yang sudah Over Confidence tersebut karena sudah dapat untung, akan terus hold saham itu dengan harapan harganya bisa naik lagi. Ternyata harga saham tersebut tidak pernah naik lagi dan malah turun lebih dalam.
Ketika Sahabat Koloni sudah tidak kuat melihat kerugian yang semakin besar di saham tersebut dan ingin menjual sahamnya, maka Sahabat Koloni akan mendapatkan harga saham yang terendah. Bukankah keuntungan 3 kali beruntun akan habis atau malah berbalik rugi?
Serakah
Salah satu sifat dasar manusia adalah keserakahan. Serakah dapat diartikan tidak puas dengan yang apa yang sudah didapatnya dan ingin lebih dan lebih.
Skenario Tindakan Blunder :
Jika Sahabat Koloni mendapatkan untung secara beruntun, katakanlah 3 kali, mungkin Sahabat Koloni akan berpikir “Coba saya beli lebih banyak lagi”.
Ternyata ketika Sahabat Koloni melakukan transaksi ke 4 dengan tambahan modal yang cukup besar, saham yang dibeli harganya bukannya naik malah berbalik turun.
Pada titik tersebut, Sahabat Koloni bisa dihadapkan sebuah dilema besar karena jika sahamnya dijual, kerugiannya bisa menghapus keuntungan 3 kali beruntun tersebut dan jika mau di hold, harga saham tersebut terus turun dan tidak pernah naik lagi.
Ketika Sahabat Koloni sudah tidak kuat lagi melihat kerugian yanag semakin besar, dengan berat hati, Sahabat Koloni akan menjual saham tersebut di harga terendah. Bukankah keuntungan 3 kali beruntun akan habis atau malah berbalik rugi?
Ingin membalas
Perasaan tidak mau menerima kekalahan hampir dimiliki oleh semua orang. Ketika mengalami kerugian di awal-awal “Main Saham”, ada kecenderungan untuk membalikkan kerugian tersebut menjadi keuntungan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Skenario Tindakan Blunder :
Ketika Sahabat Koloni mengalami kerugian beruntun, katakanlah 3 kali. Mungkin Sahabat Koloni akan berpikir “Ah.. saya masukin modal lebih besar deh. Kalo saya untung bisa balik modal nih”.
Menurut Sahabat Koloni apa yang terjadi selanjutnya? Kalo menurut saya, Sahabat Koloni tersebut pastinya memilih saham yang naiknya bisa tinggi, tidak peduli saham gorengan atau bukan.
Ketika Sahabat Koloni beli saham tersebut dengan modal besar, harga mungkin sempat naik sebentar, tapi tidak lama kemudian berbalik turun dalam. Bukankah Sahabat Koloni akan makin rugi?
Menyalahkan orang lain
Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk membenarkan diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Biasanya kita sering mencari “kambing hitam” terhadap setiap kejadian buruk yang menimpa kita.
Skenario Tindakan Blunder :
Ketika Sahabat Koloni mengalami kerugian karena mengikuti stockpick di sebuah komunitas, mungkin Sahabat Koloni akan berpikir “Ah payah nih sudah bayar buat stockpick, masih juga rugi. Pindah ah”. Lalu Sahabat Koloni pindah ke komunitas baru.
Menurut Sahabat Koloni apa yang terjadi selanjutnya? Ketika diberikan stockpick dan tradeplan di komunitas baru, mungkin Sahabat Koloni tidak percaya lagi karena pengalaman buruk sebelumnya. Begitu harga saham sudah naik, kemungkinan Sahabat Koloni langsung membeli saham tersebut dengan alasan takut ketinggalan kereta.
Ternyata setelah sahamnya dibeli, harganya malah berbalik turun. Ketika Sahabat Koloni ingin menjual saham tersebut, Sahabat Koloni akan mendapatkan harga yang lebih rendah dibanding saat membeli saham tersebut. Bukankah Sahabat Koloni akan rugi lagi? Siapa yang salah Sahabat Koloni atau komunitas saham yang memberikan stockpick tersebut?
Disinilah titik kedua dari perjalanan awal “Main Saham” Sahabat Koloni diuji baik secara passion, mental maupun keyakinan. Karena jika Sahabat Koloni mengalami hal-hal diatas akan menimbulkan pertanyaan berikutnya : 1. Berhenti total atau belajar lagi dari awal. 2. Tetap lanjut dan terus belajar.
Jawaban atas pertanyaan tersebut diatas, tergantung dari seberapa besar passion, mental dan keyakinan kita sendiri terhadap kegiatan “Main Saham” tersebut.
Jika Sahabat Koloni memutuskan untuk berhenti total, it’s oke.., tidak ada koq yang akan menyalahkan keputusan Sahabat Koloni. Mungkin “Main Saham” bukan jalan untuk Sahabat Koloni mendapatkan uang. Masih banyak koq usaha-usaha lainnya yang bisa menghasilkan uang.
Tapi jika jawabannya mau belajar dari awal atau mau tetap lanjut dan terus belajar, maka Sahabat Koloni harus lebih serius belajar “Main Saham”nya, agar kesalahan-kesalahan mendasar akibat tindakan blunder yang seharusnya tidak terjadi bisa diminimalisir.
The Expert In Anything Was Once A Beginner
Penyebab dan tindakan blunder diatas merupakan pengalaman saya sendiri dan pengamatan saya terhadap para pemain saham pemula lainnya.
Tidak menutup kemungkinan bahwa tindakan blunder tersebut akan kita lakukan lagi ke depannya walaupun jam terbang “Main Saham” kita sudah tinggi.
Tindakan blunder tersebut tidak bisa kita hindari, karena kita tidak bisa memastikan masa depan sebuah saham, kita hanya bisa memprediksikan prospek saham kedepannya berdasarkan analisa dengan menggunakan data yang ada sekarang. Yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir tindakan blunder tersebut.
Caranya meminimalisir?
Dengan TERUS BELAJAR, TERUS EVALUASI DAN TERUS INSTROPEKSI DIRI.
Tetap rendah hati dan bersyukur atas apapun yang Sahabat Koloni dapatkan. Karena semua yang Sahabat Koloni dapatkan baik untung maupun rugi, pasti mengandung pelajaran yang berharga untuk Sahabat Koloni pelajari.
Ingin membalas kekalahan kita, seperti halnya menambahkan cuka ke dalam luka kita. Sakitkan? So.. Relakan kekalahan kita dan jadikan kekalahan kita pelajaran supaya kita tidak melakukannya lagi kelak.
Setiap orang unik karena ketidaksempurnaannya. That’s The Beauty Of People. Begitu juga analis saham yang menerbitkan stockpick. Karena unik, maka cara mereka “Main Saham” pun berbeda-beda. Kita seharusnya mempelajari cara “Main Saham” mereka bukan karena kesempurnaan analisis mereka, tapi karena ketidaksempurnaan yang mereka miliki.
Semoga artikel ini dan sebelumnya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk Sahabat Koloni dan saya secara pribadi.
PRACTICE MAKES PROGRESS, NOT PERFECT
See You On The Next Article