Hello Sahabat Koloni,
Lo Kheng Hong adalah seorang investor saham asal Indonesia yang telah menjadi legenda di dunia investasi saham Indonesia.
Sepak terjang dan kesuksesannya dalam berinvestasi saham selama puluhan tahun telah mengundang decak kagum dari para investor saham yang ada di Indonesia.
Bahkan beliau pun diberikan julukan sebagai Warrent Buffet-nya Indonesia, dimana Warrent Buffet sendiri merupakan investor saham tersukses dunia yang menempati urutan 4 orang terkaya di dunia.
Di artikel ini, Sahabat Koloni akan mengetahui kisah perjalanan Lo Kheng Hong hingga menjadi seorang investor saham tersukses dan legendaris di Indonesia.
Let’s get started..
Latar Belakang Keluarga
Lo Kheng Hong terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Masa kecilnya pun cukup memprihatinkan karena harus tinggal di sebuah rumah petak.
Lo Kheng Hong tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) karena keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan. Beliau pun terpaksa harus bekerja sebagai staff Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB).
Di usia 20 Tahun, pada akhirnya Lo Kheng Hong dapat berkuliah di Universitas Nasional dengan jurusan Sastra Inggris. Beliau mengambil kelas malam untuk kuliahnya, karena harus bekerja pada siang hari.
Mulai Investasi Saham
Lo Kheng Hong mulai berinvestasi saham ketika berusia 30 tahun. Beliau secara rutin menyisihkan gajinya setiap bulan untuk dijadikan modal berinvestasi saham.
PT Gajah Surya Multi Finance Tbk merupakan saham pertama yang dibelinya dari penawaran perdana (IPO/Initial Public Offering) pada tahun 1989.
Tapi sayangnya, harga saham tersebut terus mengalami penurunan sehingga LKH pun terpaksa harus menjual sahamnya itu dalam posisi merugi.
Ternyata kerugian yang dialaminya itu tetap tidak menyurutkan niat LKH untuk terus berinvestasi saham. Malahan beliau semakin rajin mempelajari dan membaca arah pasar modal, termasuk saham-saham emiten yang memiliki prospek cerah.
Fokus Investasi Saham
Setelah bekerja lebih dari 10 tahun di OEB tapi tidak kunjung mendapatkan kenaikan jabatan, akhirnya LKH pun memutuskan untuk pindah ke Bank Ekonomi pada tahun 1990. Bekerja selama 1 tahun, LKH kemudian diangkat menjadi Kepala Cabang di bank tersebut.
Setelah bekerja selama 6 tahun di Bank Ekonomi, Lo Kheng Hong memutuskan untuk berhenti bekerja di tahun 1996 karena ingin lebih fokus berinvestasi saham.
Menjadi Legenda Investor Saham
Disinilah perjalanan sang legenda dimulai.. Setelah berhenti dari pekerjaannya, Lo Kheng Hong pun semakin banyak waktu untuk meninjau dan menganalisa pasar saham.
Beliau terus belajar dan memperkaya dirinya dengan beragam informasi seputar saham, industri pasar modal baik dalam maupun luar negeri
Sebagai hasilnya, LKH semakin sukses dalam berinvestasi saham ditandai dengan peningkatan aset, keuntungan dan kekayaannya.
Beberapa saham yang memberikan keuntungan yang bombastis kepada Lo Kheng Hong, antara lain : MBAI, PNLF, RIGS dan UNTR.
Saham-saham tersebut telah memberikan keuntungan ratusan hingga ratusan ribu persen kepada LKH hanya dalam kurun waktu antara 5 – 10 tahun sejak beliau membelinya. Wow..
Filosofi Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong merupakan tipe seorang investor saham sejati. Ia membeli saham untuk berinvestasi dengan jangka waktu yang cukup lama, antara waktu pembelian dan penjualannya.
Filosofi Lo Kheng Hong yang terkenal adalah :
Menjadi Kaya Sambil Tidur
“Menjadi kaya sambil tidur” bukan berarti LKH tidak melakukan apa-apa untuk menjadi kaya. Sudah barang tentu LKH harus bekerja keras menganalisa saham-saham yang ada untuk mencari saham terbaik menurut versi beliau.
Saham-saham tersebut lah yang pada akhirnya menjadikan LKH “menjadi kaya sambil tidur”, karena beliau tidak perlu memikirkan kegiatan operasional dari perusahaan-perusahaan itu, tidak mempunyai bawahan ataupun atasan namun asetnya terus meningkat.
Tetap Hidup Bersahaja
Lo Kheng Hong menjadi legenda di Indonesia bukan saja karena kepiawaiannya dalam berinvestasi saham saja, namun juga di dalam kehidupan kesehariannya.
Meskipun LKH sudah sukses dan mempunyai kekayaan yang berlimpah, beliau tetap hidup dalam kesederhanaan dan tidak suka membeli barang-barang mewah yang ia anggap tidak penting.
Dalam pemikirannya, barang-barang mewah, seperti mobil, tidak perlu terus dibeli karena harganya akan menyusut. Tidak cocok dengan pahamnya sebagai seorang investor.
Meskipun demikian pria yang punya rutinitas RTI (Reading, Thinking, and Investing) ini senang melakukan perjalanan wisata. Sesekali dalam setahun, Lo Kheng Hong akan plesiran dalam waktu cukup lama untuk sekedar menikmati hidup.
Hingga saat ini, LKH tetap berinvestasi saham meskipun sudah mempunyai kekayaan yang mampu membiayainya seumur hidup. Beliau mencintai apa yang dilakukannya yaitu berinvestasi saham.
Semoga kisah dari Lo Kheng Hong ini dapat memberikan motivasi dan bermanfaat bagi Sahabat Koloni.
Thanks & GBU..