Hello Sahabat Koloni – Warren Buffett, dengan julukannya “The Oracle of Omaha“, saat ini adalah orang terkaya kelima di dunia berdasarkan Forbes. Dengan kekayaan yang ditaksir mencapai US$ 100 Milliar, beliau tetap memilih untuk hidup sederhana.
Kesuksesan Buffett memang sangat luar biasa tapi juga tidak mengherankan. Dia memulai investasi saham sejak usia dini, yaitu 11 tahun dan berhasil mengumpulkan uang sebesar US$ 53.000 pada saat berusia 16 tahun.
Selain ahli dalam berbisnis dan menghasilkan uang yang banyak, Warren Buffett juga sangat dermawan. Selama 1 dekade terakhir, beliau telah mendonasikan uangnya lebih dari US$ 27 Milliar.
Di artikel ini, Sahabat Koloni dapat membaca kisah Warren Buffett, yang kini sudah berusia 91 tahun, hingga mencapai kesuksesan yang luar biasa dalam hidupnya.
Let’s get started,
Masa Kecil Warren Buffett
Warren Edward Buffett lahir dari pasangan suami dan istri yang bernama Howard Buffett dan Leila Buffett pada tanggal 30 Agustus 1930. Sang ayah bekerja sebagai pialang saham yang kemudian menjadi anggota kongres AS.
Buffett memang berbakat sekali dalam uang dan bisnis sejak masih usia dini. Sehingga tidak heran di usia 6 tahun, dia sudah mulai menghasilkan uang.
Pada usia 11 tahun, Buffett kecil untuk pertama kalinya masuk ke pasar saham. Dia membeli 3 lembar saham Cities Services Preferred dengan harga US$ 38 per lembar.
Buffett masih mempertahankan saham tersebut meskipun harga saham itu turun dengan cepat, menjadi $ 27 per saham, tetapi buru-buru menjualnya ketika saham tersebut kembali naik ke US$ 40.
Tapi sayangnya, jikalau saja dia mau menunggu sedikit lebih lama, maka keuntungannya di saham tersebut bisa 5x lipat dari modalnya. Harga saham Cities Services Preferred melonjak hingga hampir US$ 200 per saham.
Pengalaman pertamanya tersebut memberikan pelajaran keuangan yang sangat penting, yang telah mengubah gaya Warren Buffett dalam mengambil keputusan investasi sampai hari ini yaitu Beli dan tahan.
Sekolah Sambil Bangun Bisnis
Di bangku sekolah menengah, Buffett dan seorang temannya yang bernama Don Danley menjalankan bisnis Pinball bersama-sama. Mereka membeli mesin Pinball bekas tersebut dengan harga US$ 25.
Duo muda ini membentuk kemitraan dengan pemilik barbershop bernama Frank Erico dengan kesepakatan Erico harus memperbaiki mesin tersebut. Ternyata mesin Pinball ini langsung menjadi hits dan berhasil meraih US$ 4 di malam pertama.
Dari hasil keuntungan 1 mesin Pinball tersebut, Buffett dan rekannya ini menginvestasikannya kembali ke lebih banyak mesin. Sehingga dalam beberapa bulan, Buffett mempunyai mesin Pinball yang beroperasi di barbershop di kotanya. Buffett menjual bisnis itu seharga lebih dari US$ 1.000 setelah setahun.
Selain bisnis mesin Pinball tersebut, Buffett juga melakukan berbagai bisnis lainnya, seperti mengirim koran, menjual permen karet dan soda, dan mencuci mobil.
Dari berbagai usaha bisnisnya tersebut, tidaklah mengherankan jika pada usia 16 tahun, Buffett telah berhasil mengumpulkan uang sebesar US$ 53.000.
Setelah menamatkan sekolahnya, Warren Buffett sempat mendapat tawaran untuk kuliah di Wharton School of Business yang bergengsi di University of Pennsylvania namun dia tidak menerima tawaran tersebut.
Karena desakan dari ayahnya, akhirnya dia memutuskan untuk berkuliah di Universitas Nebraska dan berhasil lulus hanya dalam 3 tahun saja.
Bertemu Ben Graham Sang Mentor
Warren Buffett kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya dengan mendaftar kuliah di Columbia School of Business. Motivasi dia adalah untuk belajar dari Benjamin Graham yang merupakan penulis buku tentang value investing berjudul ‘The Intelligent Investor’ dan seorang profesor di universitas tersebut.
“I can’t remember what I paid for that first copy of The Intelligent Investor. Whatever the cost, it would underscore the truth of Ben’s adage: Price is what you pay; value is what you get. Of all the investments I ever made, buying Ben’s book was the best (except for my purchase of two marriage licenses).”
Warren Buffett
Terlepas dari kenyataan bahwa Buffett adalah satu-satunya siswa yang mendapatkan nilai A+ di salah satu kelas Graham, Graham menolak untuk mempekerjakan Buffett di perusahaannya. Dia bahkan menyarankan Buffett untuk sepenuhnya menghindari karir di Wall Street.
Dengan demikian, setelah ia memperoleh gelar masternya pada tahun 1951, Buffett pindah dan menjalankan bisnis jual-beli sekuritas (surat berharga) untuk Buffett-Falk & Co., perusahaan pialang ayahnya di Omaha, selama tiga tahun.
Kehidupan Pribadi Warren Buffet
Pada tahun 1952, Buffett menikah dengan Susan “Susie” Thompson. Dan pasangan tersebut memiliki tiga orang anak, yaitu : Susan, Howard, dan Peter.
Hal-hal yang tidak mudah bagi pasangan muda terjadi tepat setelah pernikahan mereka. Mereka tinggal sangat sederhana di sebuah apartemen tiga kamar berukuran kecil, yang mereka sewa seharga $ 65 sebulan.
Pada 1957, Buffett membeli rumah dengan lima kamar tidur di Omaha seharga $ 31.500. Dia masih tinggal di sana sampai saat ini.
Warren dan Susie memiliki hubungan yang rumit, setidaknya. Meskipun mereka tetap berstatus suami istri sampai kematian Susan pada 2004, mereka tidak hidup bersama selama lebih dari separuh pernikahan mereka.
Istrinya meninggalkan Buffett ketika dia berusia 45 tahun. Dia tetap menjadi istri Buffett, tetapi tidak hidup bersama lagi dan tinggal di San Francisco. Keduanya tetap dekat dan sering berbicara di telepon dan bahkan pergi berlibur bersama.
Pada akhirnya Susie memperkenalkan Warren dengan Astrid Menks, seorang pelayan yang kemudian menikah dengannya setelah Susie meninggal.
Berdirinya Berkshire Hathaway
Pada tahun 1954, Graham berubah pikiran dan menawarkan Buffett untuk bekerja di New York. Keluarga muda itu pun segera berkemas dan pergi ke New York.
Buffett bekerja untuk mentornya (Benjamin Graham) selama dua tahun sebagai analis di Graham-Newman Corp, sebuah perusahaan kemitraan investasi yang didirikan oleh Graham.
Ketika Graham memutuskan untuk menutup perusahaan kemitraan investasinya pada tahun 1956, Buffett kembali ke Omaha dan membangun kemitraan investasinya sendiri dan menjadi seorang jutawan di usia 32 tahun.
Buffet telah menjadi seorang miliuner pada tahun 1962 dari hasil kemitraan investasi tersebut. Bahkan dia telah membuka 7 kemitraan investasi sejak akhir tahun 1950-an.
Pada tahun 1962, Buffett memutuskan untuk menggabungkan semua kemitraannya menjadi satu dan berinvestasi di sebuah perusahaan manufaktur tekstil bernama Berkshire Hathaway.
“Someone’s Sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago”
Warren Buffett
Dia mulai membeli saham Berkshire Hathaway pada awal 1960-an dan akhirnya berhasil mengambil kendali penuh dari perusahaan itu. Dan pada akhir 1960-an, Buffett mengganti ruang lingkup bisnis Berkshire Hathaway dari tekstil ke asuransi.
Saat ini, perusahaan ini memiliki harga saham tertinggi yang mana pada Juli 2021, perusahaan tersebut dihargai US$ 419.500 per saham.
Salah satu investasi Buffett yang paling berhasil yaitu Coca Cola Co. Dia berinvestasi US$ 1 miliar di Coca-Cola dan dapat tumbuh hampir 16 kali lipat selama 27 tahun berikutnya.
Pada tahun 2008, dia menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan total kekayaan bersih yang diperkirakan sebesar US$ 62 miliar mengutip dari Forbes, menyalip Bill Gates yang telah menjadi No.1 dalam daftar Forbes selama 13 tahun terakhir.
Namun pada tahun berikutnya, Gates berhasil merebut kembali posisi pertama dari Buffett yang pindah ke posisi kedua. Meskipun Buffett sudah memiliki kekayaan yang berlimpah dan juga investor tersukses di dunia, namun dia tetap mempertahankan gaya hidup yang sederhananya.
Warren Buffett Yang Dermawan
Pada tahun 2010, Warren Buffett dan Bill Gates berkolaborasi mendirikan Giving Pledge dan bersedia untuk menyumbangkan setengah kekayaan mereka untuk amal ketika mereka menandatangani Giving Pledge.
Dan sejak tahun 2010, lebih dari 150 orang telah membuat pledge, termasuk Facebook Mark Zuckerberg.
Pada tahun 2016, dia menyumbangkan saham Berkshire Hathaway senilai $ 2,86 miliar ke sejumlah badan amal, termasuk The Bill and Melinda Gates Foundation. Buffett telah memberikan total sumbangan lebih dari $ 28,5 miliar sampai tahun 2016 yang lalu.
Tidak mengherankan bukan melihat sepak terjang Warren Buffet selama puluhan tahun, dapat menjadi sesukses ini. Di samping berbakat, dia juga seorang yang rendah hati, sederhana dan dermawan, patut untuk menjadi teladan bagi para investor muda lainnya.
Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi bagi Sahabat Koloni yang membacanya.
Thanks & GBU..